WeCreativez WhatsApp Support
Silakan Pilih Tim Support Kami sesuai Kebutuhan Anda, Dengan Senang Hati Kami Melayani Anda.
Hi, how can I help?

Jenis Tanah yang Sesuai untuk Kegiatan Pertanian dan Komoditasnya

Jenis tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian akan menjadi pembahasan dalam topik kali ini. Sebagaimana kita thau bahwa sektor pertanian atau budidaya tanaman menjadi salah satu hal yang memiliki hubungan paling erat dengan manusia. Terlebih lagi sebagian besar masyarakat kita yang notabene adalah memiliki pekerjaan dan mengangtungkan hidupnya dari sektor pertanian. Maka tidka salah jika kemudian topic mengenai pertanian selalu menarik untuk dibahas.Salah satu aspek pentiung dalam sektor pertanian adalah keberadaan lahan pertanian. Dimana mayoritas pertanian negeri ini masih disokong oleh pertanian yang berbasis konvensioanl. Maka keberadaan lahan atau tanah pertanian adalah menjadi hal utama yang dipersiapkan. Ketika kita belajar ilmu tanah, ada banyak sekali jenis tanah yang ada, namun apakaha semuanya cocok untuk dipakai sebagai lahan pertanian. Tentu saja jawabannya tidak, maka berikut ini akan diuraikan mengenai Jenis tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian – dan komoditasnya .

Tanah Litosol

Tanah litosol merupakan tanah yang berasal dari sisa sisa aktivitas gunung berapi dan memiliki struktur yang mirip dengan tanah regosol. Namun tekstut tanag litosol merupakan tekstur tanah berbatu. Tanah ini juga memiliki kedalaman yang dangkal sehingga sangat peka terhadap terjadinya erosi. Meskipun memiliki kandungan bahan organik yang rendah tanah litosol cocok untuk dipakai sebagai lahan pertanian untuk jenis tanaman Palawija, rumput ternak dan beberapa jenis tanaman keras. Persebarannya di sebagian wilayah Indonesia seperti Jawa, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Papua sebagaimana Cara Mengatasi Korisa pada Unggas.

Tanah Regosol

Jenis tanah yang berasal dari material yang dikeluarkan oleh aktivitas kedakan gunung berapi namun perkembangannya yang sempurna. Tekstur tanah relatif kasar serta kandungan bahan organik didalamnya  rendah sehingga dapat dikatakan bahwa tanah ini kurang subur. Namun, tanah ini masih dapat diolah menjadi lahan pertanian dan ditanami jenis tanaman hortikultura Persebarannya terletak di wilayah Bali, Jawa, Sumatera, Bengkulu dan Nusa Tenggara.

Tanah Latosol

Disebut juga sebagai tanah laterit atau tanah merah, hal ini disebabkna tanah ini sangat mudah dikenali dari warnanya yang mencolok yakni berwarna merah. Warna ini disebabkan oleh adanya kandungan zat besi dan alumunium yang jumlahnya sangat banyak.Tanah latosol termasuk kedalam tipe tanah yang sudah tua, yang pada dasarnya kurang cocok untuk ditanami jenis tanaman apapun sebagaimana pada Cara Menanam Tomat. Hidroponik dan Cara Menanam Tomat dalam Polybag. Tanaha latosol juga tergolong tanah yang kurang suur karena hamoir tidak memiliki kandungan bahan organik yang dibutuhkan tanaman, maskipun demikian masih ada bebrapa jenis tanaman yang dapat ditanamn seperti cengkeh, kopi, kelapa sawit, kakao, padi, palawija, jenis buah dan sayur. Tanah ini juga memiliki pH yang netral sehingga tentunya dengan memberikan tambahan pupuk maka akan dapat berdampak pada peningkatan kesuburan sebagaimana jenis tanaman yang cocok di tanah merah. Adapun persebaran tanah ini terdapat pada wilayah Lampung, Sumatera Utara, Jawa (Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat), serta Papua.

Tanah Inseptisol

Tanah ini merupakan jenis tanag yang terbentuk dari pelapukan batuan sendimen dan metamorf. Memiliki warna yang agak kecoklatan hingga kehitaman serta juga terkadang ditemui yang berwarna abu abu. Keberadaan tanah ini juga dapat menopang keberadaan hutan yang asri. Sangat cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian untuk tanaman perkebunan seperti perkebunan karet atau juga perkebunan kelapa sawit. Jenis tanah ini banyak tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatera dan Papua.

Tanah Organosol

Tebentuk dari aktivitas pelapukan bahan organik yakni berasal dari pelapukan tanama yang mati. Banyak ditemukan pada daerah rawa rawa serta daerah yang digenangi air. Terbagi menjadi dua jenis yakni gambut dan humus. Jenis tanah humus, cocok ditanami berbagai jenis tanaman sebagaimana Cara Mengatasi Cacar Buah Melon sedangkan tanah gambut hanya cocok ditanami kelapa sawit. Persebaran tanah humus berada pada daerah yang ditumbuhi banyak hutan seperti wilyah Kalimantan, Jawa, Sumatera, papua dan sebagian wilayah Sulawesi.

Tanah Grumosol

Tanah ini memiliki tekstur yang kering dan muah pecah terutama disaat musim kemarau tiba. Warna tanah ini adalah hitam pekat dan biasanta berada pada daerah dengan topografi datar hingga bergelombang dengan ketinggian 300 meter diatas permukaan laut.Tanah ini sangat cocok untuk ditanami tanaman seperti kayu jati, jagung, tebu, tembakau, kapas, kedelai dan padi yang berbeda dengan Cara Mengatasi Korisa pada Unggas. Tanah grumosol banyak dijumpai diwilayah Indonesia seperti daerah Jawa tengah (Demak. Jepara, Pati, Blora dan rembag), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) serta terdapat juga di Nusa Tenggara Timur.

Tanah Alluvial

Merupakan jenis tanah yang paling banyak di olah sebagai lahan pertanian karena memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan sangat subur. Sebab tanah ini sendiri merupakan tanah yang terbentuk dari endapan lumpur yang biasanya berlokasi di hilir sungai. Memiliki tekstur yang sangat mudah diolah dan juga berwat=rna ckelat, hitam keabu abuan. Adapun Persebaran tanah alluvial tersebar merata dari daerah Kalimantan, Sumatera, Jawa hingga Papua. Itulah tadi, Jenis tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian – dan komoditasnya. Semoga dapat bermanfaat.

Selanjutnya >>

Rp 195,350

Roll Padi

RHR BIMA 8 3/4X6

Rp 263,900
Rp 16,750

Combine Harvester

RING 52 DALAM AW70V/AW82

Rp 12,688

Crank Case RD 45-55-65

Gasket Cylinder Head, NA RD 75-85

Rp 70,000
Rp 72,000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *