Mesin-mesin pertanian telah banyak digunakan pada masa sekarang ini. Tetapi walaupun demikian masih banyak masyarakat petani kita yang mesin bercocok tanan secara tradisional. Padahal apabila mereka menggunakan alat-alat pertanian tersebut tentuna akan lebih mudah dan cepat, dan demikian juga pengoperasiannya pun mudah, baik itu
traktor,
rice transplanter,
combine, dan masih banyak alat pertanian lainnya seperti
sprayer yang tentunya dapat mendukung petani untuk lebih mudah dalam pekerjaannya dan bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini ( Barokah, 2001).
Pada dasarnya
proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu melalui cara tradisional dan menggunakan mesin perontok padi tipe stasioner. Mengingat adanya beberapa jenis lahan, maka kedua cara tersebut dirasa belum maksimal, sehingga perlu dilakukan perancangan dan pengembangan produk mesin pemanen padi (
combine harvester) portable. Mesin ini mempunyai kemampuan kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan sekaligus dapat menebang batang padi tersebut ( Departemen Pertanian, 1993).
Pemahaman tentang
combine harvester dan mower sangat penting dalam pengelolaan pertanian tanaman pangan modern, dan pengelolaan lapangan rumput baik untuk pakan ternak maupun turfgrass. Dengan mengetahui bagian mesin dan cara kerja serta kinerja, pengelolanya akan dapat merencanakan dan mengatur penggunaan combine harvester dan mower dengan efisien dan ekonomis. Dengan demikian akan mendukung proses budidaya keseluruhan secara mekanis.
Mesin Panen Padi
Panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian khusus. Saat panen merupakan waktu kritis, karena untuk tanaman tertentu, apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuntitas hasil atau produksinya akan turun bahkan dapat rusak sama sekali.
Padi sebagai tanaman yang dibudidayakan dengan pola tanam serentak, pada saat dipanen membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak agar panen dapat dilakukan tepat waktu. Kebutuhan tenaga kerja yang besar pada saat panen ini menjadi masalah pada daerah-daerah tertentu yang penduduknya sedikit.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen. Keuntungan menggunakan mesin panen antara lain lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional.
pemilihan mesin panen padi
Ada beberapa jenis mesin panen padi, yaitu
- Reaper (windrower), yang hanya memotong dan merebahkan hasil potongan dalam alur, atau collection type reaper yang memotong dan mengumpulkannya.
- Binder, mesin yang memotong dan mengikat.
- Combine harvester, mesin yang memotong dan merontokkan.
Dalam memilih mesin yang tepat untuk pemanenan padi, maka hal-hal berikut harus dipertimbangkan:
- Unjuk kerja dan upah dalri buruh panen dengan cara tradisional.
- Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin.
- Ukuran petakan lahan.
- Tinggi malai padi, kemudahan rontok.
- Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen.
- Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan pengeringan gabah setelah pemotongan.
Pertimbangan 1,2 dan 3 juga dapat dipergunakan untuk penggunaan traktor atau alsin lainnya. Tetapi no 4, 5, dan 6 harus dipertimbangkan secara khusus dalam penggunaan mesin panen.
Dari berbagai jenis mesin panen padi, kemampuannya untuk disesuaikan dengan ketinggian malai, kondisi malai, kinerja pada kondisi lahan tertentu adalah berbeda-beda. Misalnya untuk varietas padi yang mudah rontok, pemotongan harus dilakukan dengan sedikit mungkin menimbulkan getaran untuk meminimumkan susut karena rontok ke lahan.
Apapun jenis mesin panen yang dipilih, diharapkan ada penyesuaian dari ketinggian posisi malai, padinya tidak mudah rontok dan lahan sawah harus kering. Jika tidak, maka efisiensi akan rendah dan susut panen akan tinggi.
1. Reaper
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau dapat dipergunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.
Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan, dan dipgerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat berupa tipe rotari atau gunting. Selanjutnya, mesin reaper yang memiliki enjin penggerak sendiri.
2. Binder
Binder bisa memiliki bagian pemotong untuk satu hingga empat alur tanam, tetapi jenis binder dengan dua alur (lebar potong sekitar 50 cm) lebih populer. Semua binder memiliki enjin sendiri (self propelled). Padi yang telah dipotong akan langsung diikat menjadi 1 hinga 2 kg ikatan dankemudian direbahkan ke satu sisi yang sama. Binder juga dilengkapi dengan alat pengangkat padi, yang dipergunakan untuk menggangkat padi yang lebah sebelum dipotong.
Tali pengikatnya dapat terbuat dari bahan sintetis, serat atau jerami, dll. Tergantung perusahan yang membuatnya. Tali pengikat ini harus ditangani dengan baik dan tidak boleh basah.
Ketinggian pemotongan, ukuran ikatan, tingkat kekencangan ikatan dapat diatur. Biasanya binder dilengkapi dengan dua hingga emapt kecepatan maju, dan satu atau dua kecepatan mundur. Mesin ini digerakkan oelhe enjin bensin berpendingan air dengan tenaga 3 hingga 5 hp.
Bagian pemotong biasanya memiliki pisau tipe cutter bar . Kinerja mesin ini berkisar antara 40 hingga 80 menit per 10 are. Bila banyak padi yang rebah, makan kinerjanya pun akan menurun.
Combine harvester merupakan suatu alat yang praktis untuk digunakan dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni memotong ,merontokkan dan mengemaskan padi. Namun alat pertanian seperti combine maupun hand traktor masih sulit digunakan pada daerah kita khususnya Aceh, dimana alat-alat ini harus digunakan pada areal tertentu, misalnya combine harus digunakan pada lahan yang luas.
Secara umum fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut :
- Memotong tanaman yang masih berdiri.
- Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder.
- Merontokkan gabah dari tangkai atau batang.
- Memisahkan gabah dari jerami.
- Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing
Prinsip kerja:
- Padi yang dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan.
- Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah.
- Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type).Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer adalah 4 meter.
- Mesin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1 meter lebar pemotongan. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda, atau half-track type atau full-track type.
Salah satu Contoh Mesin Pemanen Padi Otomatis Tipe Combine Harvester adalah Mesin panen padi Indo Combine Harvester hasil rancangan Badan Litbang Pertanian untuk mendukung pencapaian program swa-sembada beras nasional melalui usaha penurunan susut hasil panen.
Kemampuan kerja Mesin Pemanen Padi Otomatis Tipe Combine Harvester rancangan litbang pertanian ini mampu menggabungkan kegiatan potong-angkut-rontok-pembersihan-sortasi-pengantongan dalam satu proses kegiatan yang terkontrol.
Adanya proses kegiatan panen yang tergabung dan terkontrol menyebabkan susut hasil yang terjadi hanya sebesar 1,87 % atau berada di bawah rata-rata susut hasil metode “gropyokan” (sekitar 10%). Sedangkan tingkat kebersihan gabah panen yang dihasilkan oleh mesin tersebut mencapai 99,5%. Mesin panen padi Indo Combine Harvester yang dioperasikan oleh 1 orang operator dan 2 pembantu mampu menggantikan tenaga kerja panen sekitar 50 HOK/ha. Kapasitas kerja mesin mencapai 5 jam per hektar.
mesin combine harvester sebenarnya bukan hanya diterapkan pada budidaya padi saja, dengan kemajuan teknologi sekarang banyak sekali seperti corn combine harvester, peanut combine harvester, potato planter harvester, dan masih banyak lagi mesin pertanian yang maju, akan tetapi mau bagaimana lagi di negara kita belum begitu banyak tersedia kalau ingin memilikinya kita harus impor mesinnya, jika anda berminat membelinya coba anda kunjungi situs penyedia mesin ini di situ tersedia banyak pilihan mesin combine harvester seperti yang saya jelaskan tadi, jadi anda tinggal memilih mesin combine harvester yang ingin anda beli, baik mesin yg untuk memanen jagung, kacang, atau untuk kentang.Berikut ini salah satu contoh panen padi menggunakan mesin panen padi atau combine harvester.
Demikian ulasan singkat tentang Mengenal Prinsip Kerja Mesin Panen Padi (Combain Harvester) Pada Penerapan Usaha Budidaya Pertanian, semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca, atau mau tanya-tanya harga mesin kubota combine harvester dari seri DC-35, DC-60, DC-70, DC-70g silahkan tanyakan pada kolom komentar, dan jangan lupa untuk men share artikel ini agar bisa lebih bermanfaat.