Voyager 1 dan Voyager 2 tinggalkan tata surya, lalu kemana perginya?
Kita mungkin berpikir, setelah melintas batas dari tata surya adalah daerah yang tenang dan sunyi.
Kenyataannya, diluar batas tata surya adalah daerah ekstrem. Radiasi antariksa berada disana. Tapi di Bumi dan planet sekitar tata surya, kondisinya sangat aman. Bumi terlindung dari radiasi luar dan matahari, karena bumi memiliki pelindung magnit.
Radiasi matahari juga melindungi planet bumi dan planet lain, karena angin matahari mendorong semua radiasi tidak masuk ke dalam tata surya. Seperti gelembung yang dibentuk oleh matahari, dan planet bumi terlindung di dalamnya.
Diluar batas tata surya memang aneh, banyak hal tidak terduga. Hal ini dibuktikan oleh rekaman pesawat Voyager.
Voyager 1
Februari 2014, Voyager 1 menangkap suara diluar batas ruang angkasa, dimana daerah tersebut masih terjangkau oleh magnetik dari badai matahari.
Profesor fisika Don Gurnett mengatakan Voyager menangkap suara gelombang kejut yang dinamakan Tsunami Wave. Walau Voyager 1 sudah melakukan perjalanan sejauh 400 jt km. Kepadatan plasma diluar garis tata surya semakin tinggi. Tidak jelas dari mana asal suara tersebut sampai tertangkap instrument Voyager. Apakah getaran berasal dari matahari atau benda lain.
Nasa mengirim Voyager 1 dan Voyager 2. Tapi keduanya berlawanan arah.
Voyager 1 mengunakan teknik ketapel dengan melontarkan pesawat tersebut ketika melintas di planet Saturnus.
Voyager 2 diluncurkan 20 Agustus 1977. 2 minggu setelah Voyager 1 diluncurkan.
Sekarang keduanya sudah sangat jauh dari Bumi. Untuk melakukan komunikasi, dibutuhkan waktu 17 jam untuk Voyager 1 dan 14 jam untuk Voyager 2.
Voyager 1 sudah di konfirmasi oleh NASA sudah meninggalkan tata surya. Satelit yang diluncurkan tahun 1977 menjadi benda buatan manusia yang pergi paling jauh. Kabarnya sudah berjalan sendirian, dan akan terus melakukan perjalanan ke titik tengah galaksi Bimasakti.
Sebelum lepas dari jalur tata surya, Voyager 1 melewati daerah Heliopause yang ada diantara Heliospere dan Interstellar. Sebelumnya Voyager masih memberikan data dan menditeksi di area tersebut memiliki kekuatan plasma elektron lebih kuat 40x dibanding di daerah Heliospere. Menurut data, Voyager 1 sudah meninggalkan batas tata surya pada 25 Agustus 2012 tahun lalu.
Untuk Voyager 1 sudah berjalan sejauh 11.6 milyar mil atau sekitar 21 milyar km dari titik matahari. Membutuhkan waktu 36 tahun lalu dan baru tiba disana. Selama 36 tahun perjalanan Voyager 1 baru menempuh 1/500 jarak tahun cahaya. Seandainya Voyager 1 diarahkan ke planet “Tau Ceti e” / planet seukuran bumi yang mungkin bisa di tinggali (disebut Exoplanet) dengan jarak 12 tahun cahaya. Dengan kecepatan saat ini, membutuhkan waktu 200 ribu tahun baru sampai disana.
Lalu kapan Voyager 1 bisa mencapai titik tengah galaksi Bimasakti. Tinggal dihitung saja. Panjang galaksi Bimasakti sekitar 100.000 tahun cahaya. Asumsi matahari berada ditengah galaksi maka jarak ke titik tengah sekitar 50.000 tahun cahaya. Kalikan 50.000 x 500 (perjalanan voyager selama 36 tahun dalam satuan tahun cahaya). Sama dengan 25.000.000 kalikan dengan perjalannan terakhir 36 tahun. Yah sekitar 900 juta tahun lagi baru sampai kesana. Itupun kalau jalannya lurus.
Dari Popsci menanyakan tentang Voyager 1 ke tim NASA
- Bagaimana tim NASA bisa menangkap signal dari Voyager 1. Bisa saja, dengan teknologi saat ini, signal radio yang dikirim dari Voyager 1dapat ditangkap. Nasa mengunakan antena sangat kuat Deep Space Network. Walau pemancar di Voyager hanya berkekuatan 20W.
- Apakah Voyager 1 masing bisa mengirim foto ke Bumi. Katanya camera Voyager 1 sudah dimatikan setelah mengambil foto Pale Blue Dot pada tahun 1990. Gambar terakhir diambil dari jarak 6 milyar km dan bumi hanya terlihat seukuran 0.12 pixel
- Dibawah ini gambar Pale Blue Dot yang terakhir diabadikan oleh Voyager 1
- Camera di Voyager 1 dimatikan agar menghemat baterai dan power digunakan untuk instrumen yang bisa menditeksi partikel di sekitar Voyager. Camera dan pemanas sudah terpapar udara sangat dingin. Seandainya diaktifkan kembali dari bumi, belum tentu camera bisa bekerja
- Berapa lama signal dari Voyager bisa ditangkap di bumi. Bila dihitung pada jarak saat ini, membutuhkan waktu 17 jam diterima ke bumi.
- Jenis data apa yang dikirim dari Voyager. Di Voyager memiliki alat pengukur partikel energi LECP dan CRS, data magnetometer dari tim MGA, data gelombang radio plasma dari tim PWS, data plasma dan spektrum ultraviolet dari UVS. Data yang dikirim masih berbentuk 0, 1 (biner). Dan dibutuhkan software untuk membuka data dari Voyager.
- Bila ditanya, berapa lama Voyager masih bekerja. Mungkin sampai tahun 2020, setelah itu peralatan akan dimatikan bertahap. Dan tahun 2025 akan dimatikan semuanya.
- Data apa yang dapat diambil dari Voyager pada sisa aktif kerjanya. Masih ada beberapa instrumen seperti menditeksi sinar kosmik galaktik (ACRS) dan medan magnetik galaksi, kemungkinan peralatan gelombang plasma bisa bekerja. Voyager mengunakan baterai nuklir, sampai kekuatan baterai ini habis dan mungkin sudah habis di tahun 2025.
- Bila baterai di Voyager habis, apakah bisa terditeksi. Kemungkinan besar tidak.
- Berapa kecepatan Voyager, katanya sekitar 38 ribu mil perjam dan akan terus menjauh dari Bumi.
- Seandainya Voyager terus menjauh, maka akan terus mendekat ke gugus bintang konstelasi Ophiuchus pada tahun 40272.
- Bagaimana procesor dan memory yang ada di Voyager dibandingkan sebuah smartphone saat ini. Tentu beda jauh, ketika Voyager dibuat belum ada chip procesor yang kecil seperti chip smartphone. Memory lebih kecil 270 ribu kali, dan procesor tidak berbentuk seperti procesor sekarang tapi dirancang khusus untuk pengolah data instrumen.
- Para insinyur yang menangani proyek Voyager, sebagian sudah tiada. Tetapi Nasa berharap mendapatkan data lagi selama 10 tahun terakhir aktivitas Voyager 1, kata Dodd. Setelah itu, mungkin tersisa 5-7 tahun masih bisa mengirim signal ke bumi.
- Walaupun computer di Voyager masih sangat sederhana, sistem computer dapat mengendalikan Voyager dan terbang sendiri. Sistem computer akan mengambil tindakan untuk dirinya bila terjadi sesuatu yang tidak beres. Untuk mengirim signal ke Voyager membutuhkan waktu semakin lama 17,5 jam, dan balasan dari Voyager membutuhkan waktu yang sama untuk melaporkan kondisi pesawat.
Voyager 1 yang diluncurkan tahun 1977 telah mencapai jarak 19 miliar km, dan terbang dengan kecepatan 65 ribu km perjam. Jarak tersebut setara 137 (AU) kali jarak bumi ke matahari.
Voyager 2 baru mencapai jarak 112 AU, walau masih kalah jauh, sinyal pesawat ruang angkasa tersebut lebih sulit didengar.
Pesawat ruang angkasa Pioneer 10 dan 11 juga hilang kontak pada tahun 2003 ketika sinyal terus melemah dan satu lagi sudah lebih dahulu hilang pada tahun 1995. Dirancang bekerja selama 21 bulan tapi masih bekerja sampai 22 dan 31 tahun. Kedua pesawat kehilangan kendali pada fungsi motor. Membuat antera yang seharusnya diarahkan ke bumi tidakbekerja.
Pesawat paling jauh ketiga adalah New Horizons yang diluncurkan 2006, dan mencapai planet Pluto pada tahun 2015. Diperkirakan dapat sampai ke sabuk Kuiper di tahun 2019. Bila power pesawat masih mencukupi, misi dapat diperpanjang sampai 2030 atau kemungkinan sampai tahun 2040..
Dibawah ini data nasa menangkap suara di daerah interstellar space. Suara tersebut terdengar di daerah ruang antar bintang. Instrumen gelombang plastma Voyager 1 masih menditeksi getaran plasma atau gas yang terionisasi. Periode antara November 2012 sampai April sampai Mei 2013.
Grafik merah menunjukan kepadatan plasma di daerah, dan biru menunukan gelombang lebih lemah. Diperkirakan Voyager satu telah bertemu dengan plasma antar bintang pada bulan Agustus 2012.
Dimana Voyager 1 (2016)
Sekarang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Posisi Voyager 1 sudah berada di Heliopause. Dan berada di batas tatasurya, pertemuan antara ruang hampa menuju awan Oort yang entah tidak diketahui kapan pesawat ruang angkasa tersebut sampai. Kira kira posisi Voyager 1 telah berada 13,9 jam cahaya dari Bumi
Film The Farthest tentang Voyager (April 2017)
Film Voyager dibuat, menceritakan petualangan tim insinyur yang mampu mengirim sebuah benda di ruang angkasa untuk menjelajah puluhan tahun.
Bagaimana kecepatan Voyager meluncur di ruang angkasa dengan kecepatan 16km perdetik bahkan kita tidak bisa melihat, komunikasi ketika benda tersebut berada ditempat sangat jauh. Benda buatan manusia terjauh yang pernah diluncurkan begitu kecil untuk ukuran tata surya kita.
Puluhan tahun sudah terbang begitu cepat, tapi baru mencapai 20 miliar km lebih.
50 tahun sejak diluncurkan, 5 abad benda tersebut terus terbang sampai di tepi tata surya.
Desember 2017
Voyager 1 mengunakan Thurst Control untuk menjaga antena agar tetap mengarah ke Bumi. Fungsinya agar komunikasi pesawat ruang angkasa tetap dapat terhubung ke antena Deep Space Network.
Ahli jet Carl Guernsey dan Todd Barber dari JPL Nasa mempertimbangkan berbagai intervensi, dan kondisi respon pesawat ruang angkasa. Mereka mengusulkan melakukan manuver untuk mengkoreksi arah pesawat Voyager yagn sudah berada di ruang angkasa selama 40 tahun tersebut dan terakhir roket pendorong bekerja 37 tahun lalu.
Terakhir roket di Voyager 1 akan dioperasikan lagi. Agar komunikasi berjalan setidaknya sampai 2-3 tahun kedepan.
Roket pendorong dibuat perusahaan Aerojet Rocketdyne dengan nama MR-103. Yang digunakan untuk pesawat ruang angkasa milik Nasa lain seperti Cassini dan Dawn.
Teknik yang dilakukan tidak mudah, posisi Voyager sudah begitu jauh. Untuk satu tembakan jet selama 10 milidetik dari 4 roket, analisa arah Voyger baru terjawab setelah 19 jam 35 menit setelah data sampai ke Bumi pada 28 November 2017. Sampai sinyal Voyager dapat tertangkap dengan antena di Goldstone California. 29 November 2017 telah dikonfirmasi TCM bekerja sempurna.
Sistem roket TCM secara bertahap dilakukan bulan Januari 2018. Masing masing membutuhkan pemanasa untuk dioperasikan. Ketika di operasikan, dibutuhkan power. Masalah akan muncul karena pesawat Voyager 1 sudah usang. Bila power tidak cukup, pekerjaan akan dialihkan kembali ke pengaturan tekanan.
Voyager 2 kondisinya lebih baik dibanding Voyager 1. Voyager 2 masih berada di belakang Voyager 1, hanya kedua pesawat pergi dengan berlawanan arah dan membutuhkan beberapa tahun kedepan agar Voyager 2 memasuki wilayan antar bintang.
Berapa cepat Voyager melakukan perjalanan.
Orang pintar di Nasa merancang lintasan 2 pesawat Voyager tidak lurus, Tapi memiliki lintasan melengkung.
Ketika pesawat Voyager melwati orbit matahari dengan kecepatan heliosentris (kecepatan terpusat pada matahari), dibanding kecepatan orbit Bumi (sekitar 30km perdetik) ditambah dorongan sekitar 6 km perdetik.
Perceepatan gravitasi matahari terus menerus dapat memperlambat kecepatan pesawat ruang angkasa tersebut. Ketika pesawat melintas dekat Jupiter, kecepatan pesawat menurun dari 26km perdetik menjadi 10km perdetik.
Orang nasa membuat perhitungan tersebut ketika pesawat lewat dekat Jupiter. Dan pesawat tertarik oleh gravitasi planet seperti ketapel.
Voyager 2 mendapat peningkatan kecepatan menjadi 18km perdetik ketika lewat dekat Jupiter.
Pada saat mendekati planet Saturnus, Voyager 2 mengalami penurunan kecepatan menjadi 16km perdetik.
Lalu lewat dekat Saturnus, pesawat tertarik oleh gravitasi planet Saturnus dan kecepatan meningkat lagi menjadi 34km perdetik.
Setelah lepas dari planet Saturnus, pesawat terus bergerak dengan kecepatan 29km perdetik.
Berbeda dengan pesawat Voyager 1.
Pesawat tersebut tidak lewat melalui Uranus dan Neptunus.dan bergerak menjauhi bumi lebih cepat.
Pesawat ruang angkasa belum dapat lepas dari gravitasi matahari. Secara perlahanan kecepatan pesawat akan menurun.
Saat ini Voyager 2 melintas dengan kecepatan 15,4km perdetik, sedangkan Voyager 17km perdetik.
Voyager 2
Voyager 2 sekarang dimana Okt2018
Nasa mengatakan Voyager 2 telah memasuki wilayah heliosheath walau masih di belakang dari jarak Voyager 1.
Oktober 2018 tercatat jaraknya mencapai 17,7 miliar km dari Bumi.
Bukti pesawat telah melalui wilayah tersebut, instrumen menditeksi meningkatnya radiasi kosmik dari luar angkasa mengenai peralatan. Nasa akan memantau status Voyager 2 dalam 1 bulan, untuk menganalisa data yang diterima oleh pesawat ruang angkasa tersebut.
Kejadian yang sama seperti Voyager 1 yang terditeksi pada tahun2012 sebelum keluar dari sistem tata surya.
2018 Desember
Voyager 2 telah keluar ke ruang antar bintang, Nasa mengkonfirmasi pada 10 Desember 2018.
Menjadi peralatan buatan manusia ke 2 yang mampu melewati batas tata surya atau berada di wilayah heliosphere
Voyager 2 membutuhkan waktu lebih lama karena pergi ke arah berbeda. Sedangkan Voyager 1 telah memasuki ruang antar bintang lebih dahulu di tahun 2012.
Jarak Voyager 2 ke bumi telah mencapai 17 milyar km pada 5 November 2018.
Sensor pesawat menditeksi peningkatan medan magnit dari wilayah antar bintang dan radiasi sinar kosmik yang berasal dari tata surya.
John Richardson mengatakan instrumen tidak lagi menditeksi plasma dari angin matahari disana.
Intrumen Voyager 2 memiliki peralatan plasma yang masih bekerja, sehingga peneliti dapat menditeksi adanya angin dari matahari. Voyager 1 tidak menditeksi, karena instrumen rusak pada tahun 1980.
2019 Juli
Masalah power setelah terbang 40 tahun lebih di ruang angkasa.
Voyager 1 dan 2 mengunakan bahan bakar plutonium 238. Mengubah panas menjadi energi listrik.
Voyager 1
Karena energi panas di dalam RTG menurun, dan kinerja efisien juga menurun dari waktu ke waktu. Reaktor hanya menghasilkan listrik 40% lebih sedikit dari pertama kali bekerja.
Sehingga pesawat ruang angkasa harus menonaktifkan beberapa peralatan agar dapat bekerja sampai melewati tahun 2025 nanti.
Voyager 2
Lebih mendesak karena membawa peralatan yang membutuhkan power lebih besar.
Sampai 2019, insinyur Voyager menonaktifkan CRS atau Cosmic Ray Subsystem. Peralatan untuk mengukur lingkungan di sekitar pesawat seperti meneliti heliosphere ketika angin matahari berinteraksi dengan batas ruang angkasa atau ruang antar bintang.
Peralatan medan magnet dan sensor plasma masih mendapat power untuk pemanasan. Setidaknya sampai tahun 2019.
Lalu keduanya mau kemana.
Nasa berharap kedua pesawat ruang angkasa Voyager 1 dan Voyager 2 mampu bertahan sampai 9 tahun kedepan. Setidaknya masih mengirim data sampai tahun 2027 nanti. Dengan beberapa peralatan yang sudah dimatikan, dan pesawat dalam keadaan di tidurkan.
Terhitung mulai tahun 2018, Dr Stone memperkirakan kedua apesawat Voyager 1 dan 2 baru mencapai awan Oort dalam 300 tahun.
Disanalah menjadi sumber wilayah komet yang mengorbit ke matahari dan beberapa batuan yang menyimpang masuk ke dalam tata surya.
Perlahan sebagian besar instrumen akhirnya dimatikan, sampai pesawat tersebut sudah tidak lagi memiliki sumber tenaga. Dan tidak lagi mengirim data ke Bumi.
Selebihnya akan menjalah sendiri sendiri di ruang angkasa.
Sumber : Obengplus.com
Demikian artikel tentang Dijamin Ngga Kopong, Begini Cara Budidaya Kacang Tanah Berkualitas. Untuk Sahabat Niagakita, jangan lupa untuk mengikuti kami di Facebook Niagakita dan mengunjungi website kami untuk mendapatkan artikel-artikel yang menarik setiap harinya. Kami juga menjual berbagai macam alat-alat pertanian seperti genset, traktor, diesel dan sparepart.
Salam, Niagakita!
Kunjungi Kami di :
Website : Niagakita | Bukalapak : Niagakita | Tokopedia : Niagakita