Tanah dan lahan pertanian adalah hal paling vital dalam sektor pertanian. Tanaman pun tidak bisa hidup tanpa adanya lahan pertanian ini. Menggarap lahan pertanian juga tidak semudah yang dibayangkan, Anda harus mengolah tanah terlebih dahulu agar tumbuhan yang ditanam dapat tumbuh subur dan memberikan hasil panen melimpah. Berikut ini cara pengolahan tanah untuk lahan pertanian yang sering dilakukan oleh petani di Indonesia:
Pengolahan Tanah Dengan Land Clearing
Cara pertama yang bisa dilakukan dalam mengolah tanah lahan pertanian adalah dengan pembukaan lahan. Istilah ini sering disebut juga dengan land clearing atau pembersihan lahan yang dilakukan secara manual. Biasanya dalam pembersihan lahan dilakukan dengan melibatkan banyak orang, terlebih bila lahan tersebut cukup luas.
Alat yang digunakan pun sangat sederhana seperti cangkul, parang, sabit dan lain sebagainya. Namun, kini seiring perkembangan zaman, land clearing juga menggunakan mesin pertanian seperti traktor. Dengan begitu pengerjaan menjadi lebih cepat dan tidak membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Setelah lahan bersih, maka bisa ditanami jenis tanaman pertanian.
Pengolahan Tanah Dengan Penggaruan
Cara mengolah tanah ini sebenarnya hampir sama dengan teknik land clearing namun lebih menekankan pada alat-alat tradisional semisalnya garu dan cangkul. Tujuannya adalah untuk menghancurkan gumpakan tanah keras di suatu lahan. Bila gumpalan sudah rata akan membuat struktur dan tekstur tanah menjadi lebih mudah untuk ditanami.
Para ahli pertanian menyarankan jika sebelum penggaruan tanah, sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu. Pupuk yang dimaksud di sini adalah pupuk organik maupun pupuk anorganik. Saat terjadi penggemburan tanah inilah pupuk akan teraduk secara rata pada lapisan olahan tanah.
Pengolahan Tanah Dengan Pemupukan
Selanjutnya dalam proses mengolah tanah untuk lahan pertanian adalah pemumpukan. Tujuannya agar unsur hara di dalam tanah tersebut lebih subur. Bila pemupukan dilakukan lebih awal maka akan merangsang perkembangan akar semakin dalam. Sebaiknya gunakan pupuk yang sudah direkomendasikan.
Contohnya untuk pupuk makro tunggal seperti Urea, SP36 dan pupuk makro majemuk seperti NPK 15 yang sesuai dengan tanaman. Anda juga bisa menggunakan pupuk kandang. Apabila dalam pemupukan diketahui tanah bereaksi asam, Anda bisa juga menambahkan kapur dolomit dengan cara ditabur. Ini bertujuan untuk meningkatkan pH tanah di lahan pertanian.
Pengolahan Tanah Dengan Pembajakan
Mengolah tanah juga bisa dilakukan dengan cara pembajakan. Cara seperti ini bisa Anda lakukan setelah turun hujan maupun dalam kondisi sebelum hujan. Pembajakan tanah sangat cocok dilakukan untuk tanah yang memiliki struktur tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lembek. Masyarakat agraris di pedesaan biasanya masih menggunakan teknik lama dalam membajak sawah, salah satunya adalah dengan menggunakan hewan ternak seperti sapi atau kerbau untuk menjalankan alat pembajak.
Akan tetapi bagi petani modern, pembajakan tanah dilakukan dengan menggunakan mesin pertanian canggih seperti traktor. Kedua cara tersebut sebenarnya baik dilakukan dalam kondisi tanah apapun. Namun, pembajakan tanah menggunakan traktor dinilai lebih cepat dan efisien sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga bagi petani. Berikut beberapa aplikasi mesin Hand Traktor dengan penggerak Kubota yang bias anda pakai:
No. | Nama Mesin | Spesifikasi | Motor Penggerak |
1 | Quick G-1000 | Kapasitas Lahan Sawah : 10.24 jam/ha Kapasitas Lahan Kering : 10.58 jam/ha Dimensi : 2730 x 860 x 1250 mm |
RD 85 DI-1S |
2 | Quick G-3000 ZEVA | Kapasitas Lahan Sawah : 10.13 jam/ha Kapasitas Lahan Kering : 9.78 jam/ha Dimensi : 2730 x 860 x 1250 mm |
RD 85 DI-2S |
Pengolahan Tanah Dengan Teknik Konversi
Teknik konversi adalah cara mengolah tanah yang mungkin kurang begitu diminati petani. Ini karena pelaksanaannya hanya bisa dilakukan satu tahun sekali untuk tanah dengan kepadatan tinggi dan dua tahun untuk tanah berkepadatan sedang. Teknik konversi sendiri masih dibagi menjadi dua yakni olah tanah minimum (OTM) dan olah tanah strip (Strip Tillage).
Olah tanah minimum (OTM) merupakan teknik pengolahandengan cara mengurangi frekuensi pengolahan baik itu dilakukan satu tahun maupun dua tahun sekali. Sedangkan untuk tanah strip pengolahannya hanya dilakukan pada strip atau alur yang akan dilakukan penanaman. Strip atau alur tanaman ini dibuat dengan mengikuti kontur tanah. Dengan artian bagian yang akan diolah adalah barisan yang sudah disebar benih.
Demikian ulasan mengenai cara mengolah tanah untuk lahan yang bisa Anda terapkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Info lebih lanjut klik niagakita.id/