Standar Undersize Mesin Diesel Kubota
Permasalahan Standar Undersize Mesin Diesel Kubota
Seringkali konsumen mengeluhkan mesin dieselnya macet, putaran berat, suara kasar hingga menyebabkan tenaga atau performa mesin berkurang. Hal ini bisa disebabkan salah satunya oleh crankshaft yang mulai mengalami keausan karena faktor usia mesin ataupun akibat perawatan yang kurang baik seperti : tidak mengganti oli, menggunakan oli dengan kualitas yang kurang baik atau bahkan tidak memeriksa volume oli mesin. Jika hal ini terus terjadi maka dapat menimbulkan luka pada crank pin dan metal crank pin.
Undersize Mesin Diesel Kubota
Apabila luka sudah melewati batas standar toleransi (0025 s/d 0.041 mm) maka dapat diatasi dengan melakukan undersize pada crank pin dan penggantian metal yang sesuai dengan ukuran crank pin. Under size adalah komponen mesin yang berbentuk poros yang mengalami keausan. Jika oversize ukurannya menjadi lebih besar, sedangkan undersize ukurannya menjadi lebih kecil. Contohnya adalah poros – poros pada poros engkol. Perbaikan yang bisa dilakukan adalah dengan menambal bagian yang kecil dan merapikannya dengan cara dibubut sesuai dengan ukuran standart komponen.
Undersize crank pin bisa dilakukan sesuai standar pabrikan dengan pembubutan yaitu 0.25 mm sampai 0.50 mm. Berikut standar diameter crank pin berdasarkan tipe mesin:
Standar Undersize Mesin Diesel Kubota
PT Kubota Indonesia tidak menganjurkan pembubutan crank pin lebih dari 0.50 mm dari batas standar, karena dapat menyebabkan patah pada crankshaft akibat crank pin yang terlalu tipis. Untuk itu jika konsumen sudah pernah melakukan pembubutan crank pin sampai 0.50 mm maka sebaiknya segera dilakukan penggantian crankshaft.
Perawatan Undersize Mesin Diesel Kubota
Selain itu, perlu dilakukan perawatan mesin saat masa istirahat atau jeda yaitu sebagai berikut:
- Sebelum disimpan dalam waktu yang lama, mesin sebaiknya dicuci dahulu sampai bersih
- Setelah dicuci jangan langsung disimpan, nyalakan mesin terlebih dahulu agar sisa air yang ada di bearing / laker dapat keluar semua sehingga bearing tidak berkarat
- Pastikan juga kondisi mesin sudah benar-benar kering sebelum disimpan
- Fuel tank dalam kondisi penuh bahan bakar agar tidak ada ruang pengembunan dalam fuel tank, yang dapat berpotensi korosi / karat
- Posisikan flywheel dalam kondisi “Top Kompresi”, tujuannya agar klep in dan ex tertutup sehingga klep tidak mudah korosi yang bisa menyebabkan kompresi bocor dan mesin susah dihidupkan serta pegas katup tidak tertekan rocker arm, sehingga life time pegas klep/valve lebih awet
- Simpan mesin di dalam ruangan untuk menghindari terkena air hujan, karena air hujan bisa masuk ke ruang bakar melalui muffler. Jika tidak ada ruang penyimpanan mesin yang tertutup, maka dapat mengatasinya dengan memberikan cover atau tutup pada muffler agar air tidak bisa masuk
- Oli mesin jangan dikuras, agar tidak ada potensi macet atau karat pada crank case atau moving part. Namun segera lakukan penggantian oli mesin dengan oli baru sebelum mesin digunakan untuk olah lahan.
Oleh karena itu selalu gunakan Kubota Genuine Oil untuk menjaga keawetan suku cadang dan gunakan juga Kubota Genuine Part agar mesin lebih awet dan bertenaga.
Source: PT Kubota Indonesia
Info selanjutnya klik link niagakita.id/