Hai, Sahabat Niagakita!
Pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan komunikasi secara intens dengan beberapa produsen vaksin Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Achmad Yurianto selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada temu media secara daring dan luring yang dilakukan di Kementerian Kesehatan pada Senin, 19 Oktober 2020 kemarin.
“Kemenkes bersama KemenBUMN, Kemenko Marinvest, Kemenag, BPOM, MUI, dan Biofarma bertemu beberapa produsen yang sudah selesai melakukan uji klinis fase 3 dan telah digunakan di negaranya. Tujuannya untuk mencari keamanan dan kehalalan bagi penduduk Indonesia,” kata Yuri, mengutip dari situs Kementerian Kesehatan.
Masih menurut Achmad Yurianto, saat sudah ada 4 produsen vaksin yang telah berkomitmen untuk mendistribusikan vaksin covid-19 ke Indonesia. Produsen tersebut adalah Sinovac, Sinopharm dan CanSino dari Tiongkok, serta AstraZeneca dari Inggris.
Dari keempat produsen tersebut, jumlah vaksin yang akan didistribusikan ke Indonesia pun berbeda-beda. Untuk AstraZeneca misalnya, sesuai hasil kunjungan tim Indonesia ke Inggris dan Swiss, disepakati bahwa mereka berkomitmen untuk memberikan 100 juta dosin vaksin yang rencananya akan dikirim secara bertahap mulai bulan Maret 2021.
Sedangkan untuk Sinovac akan mendistribusikan sebanyak 3 juta vaksin yang dilakukan secara bertahap pada bulan November sebanyak 1,5 juta vaksin dan bulan Desember sebanyak 1,5 juta vaksin. Penggunaan vaksin ini sebanyak 2 kali, sehingga vaksin Sinovac nantinya akan disuntikan kepada 1,5 juta orang, yang rencananya akan dimulai pula pada bulan depan. Sebagai tambahan, pada tahun 2021 Sinovac akan mengirimkan bahan baku pembuatan vaksin yang kemudian akan diproduksi di Indonesia oleh Bio Farma.
Berbeda dengan Sinovac, Sinopharm berkomitmen untuk mengiriman 15 juta dosis vaksin yang nantinya akan digunakan sebanyak dua kali pada Desember 2020. Sehingga vaksin dari Sinopharm akan diberikan kepada 7,5 juta orang. Sebagai tambahan informasi, vaksin ini telah menyelesaikan uji klinis tahap ketiga di Tiongkok, Uni Emirat Arab serta Turki.
Produsen vaksin terakhir yang telah berkomitmen untuk memberikan vaksinnya ke Indonesia adalah CanSino, yang telah diuji coba di Arab Saudi dan Kanada. Bahkan otoritas setempat telah mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat untuk menjamin keamanan dari vaksin tersebut.
“Mereka sanggup memberikan 100 ribu dosis, dengan diberikan single dose maka bisa diberikan untuk 100 ribu orang,” terang pria yang akrab dipanggil Yuri ini.
Dari data di atas, bisa dilihat bahwa sampai akhir tahun 2020 akan tersedia 9,1 juta dosis vaksin di Indonesia. Menurut Yuri, untuk ketersediaannya masih menunggu Emergency Use Authorization yang nantinya akan dikeluarkan oleh BPOM beserta rekomendasi dari segi kehalalannya dari MUI dan Kemenag.
“Semuanya direncanakan selesai akhir Oktober, diharapkan awal November dapat kepastian terminologi manfaat dan akibat dari BPOM serta keamanan dari aspek kehalalan dari Kemenag dan MUI,” tutur Yuri.
Meskipun vaksinisasi sudah mulai menemui titik terang, Achmad Yurianto kembali menekankan bahwa bukan berarti pandemi covid-19 telah usai. Menurutnya, vaksin melindungi dari sakit bukan melindungi dari paparan covid-19. Sehingga, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan dalam era new normal atau adaptasi kebiasaan baru ini.
“Vaksin adalah pertahanan kedua, pertahanan pertama agar kita tidak terpapar yakni dengan protokol kesehatan. Tidak benar dengan adanya vaksin semuanya menjadi normal, kita memulai adaptasi kebiasaan baru dengan 3W yakni wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan wajib mencuci tangan pakai sabun,” ucap Achmad Yurianto.
Demikian artikel tentang Titik Terang Calon Vaksin Covid-19 Indonesia. Untuk Sahabat Niagakita, jangan lupa untuk mengikuti kami di Facebook Niagakita dan mengunjungi website kami untuk mendapatkan artikel-artikel yang menarik setiap harinya. Kami juga menjual berbagai macam alat-alat pertanian seperti genset, traktor, diesel dan sparepart.
Salam, Niagakita!
Sumber : Website Kementerian Kesehatan.
Kunjungi Kami di :