Sistem Pendingan Mesin Diesel akan menjadi bahasan kita,
SISTEM PENDINGIN ( 1 )
Ada 2 macam sistem pendingin :
Radiator :
Menggunakan radiator bertekanan yang umumnya sudah banyak dipergunakan. Di dalam radiator air bergerak turun, setelah didinginkan oleh fan. Gerakan turun tersebut akibat dari bertambahnya berat jenis karena penurunan temperatur. Air pendingin tersebut menyerap panas akibat pembakaran dari cylinder liner, cylinder head dan seluruh panas akibat gesekan seluruh komponen part yang bergerak.
Air pendingin akan bergerak ke atas setelah menyerap panas dan berat jenisnya menjadi lebih kecil dan kemudian akan didinginkan oleh fan, demikian sirkulasi air secara alami mendinginkan mesin.
Hopper :
Berbeda dengan tipe radiator, tipe hopper tidak menggunakan fan. Volume air yang diisikan ke dalam hopper jumlahnya jauh lebih banyak bila dibandingkan tipe radiator. Memiliki ‘mulut’ yang lebar sebagai lubang tempat pengisian air, tempat kedudukan saringan air pendingin yang juga berfungsi sebagai tempat dudukan water float (indikator ketinggian air) dan sekaligus sebagai muara pelepas uap panas dari air pendingin.
SISTIM PENDINGIN ( 2 )
Selain sistem pendingin yang standard, boleh digunakan bak air pendingin di luar mesin sebagai perlengkapan tambahan, agar diperoleh suatu temperatur air pendingin seperti yang diinginkan. Bisa berupa bak air dari beton atau yang lain. Dalam pemakaiannya bisa tanpa menggunakan pompa air ataupun menggunakan pompa air untuk membantu sirkulasinya.