WeCreativez WhatsApp Support
Silakan Pilih Tim Support Kami sesuai Kebutuhan Anda, Dengan Senang Hati Kami Melayani Anda.
Hi, how can I help?

Uniknya Pantai Ngobaran di Gunungkidul

Hai, Sahabat Niagakita!

Kalau mendengar kata Gunungkidul, pasti hal pertama yang dibayangkan adalah wisatanya yang menarik dan beragam kan? Ketika mencoba searching wisata Gunungkidul, saya mendapati artikel berjudul 72 Tempat Wisata di Gunungkidul yang menarik untuk dikunjungi. Banyak sekali! Itupun belum mewakili semuanya, saya yakin akan itu.

Tapi kalau bicara wisata yang paling sering saya dengar di Gunungkidul, pasti adalah pantainya. Entah itu saudara ataupun teman selalu bilang,“aku habis dari pantai …. di Gunungkidul”, “aku habis dari Gunungkidul, liburan ke pantai ….” dan setiap orang yang bercerita, selalu menyebut nama pantai yang berbeda-beda, itu cukup menggambarkan kalau di Gunungkidul memiliki pilihan pantai yang beragam. Beberapa nama pantai di Gunungkidul yang pernah saya dengar adalah Pantai Baron, Pantai Indrayanti, Pantai Gesing, Pantai Timang dan Pantai Ngobaran. Dan saya tertarik untuk menulis artikel tentang Pantai Ngobaran yang kelewat unik, menurut saya.

Pantai Ngobaran, bertempat di Dusun Gebang, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Nama pantai ini berawal dari cerita masa lalu, dimana melibatkan Raden Patah dan Raja Prabu Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit. Pada suatu hari, Kerajaan Majapahit diserang oleh Raden Patah (Kerajaan Demak) yang tidak lain adalah anak dari Raja Prabu Brawijaya V sendiri.

Mendapati serangan dari anaknya, tentu Prabu Brawijaya V tidak ingin melawannya, akhirnya dia memutuskan untuk melarikan diri, dan sampailah di pantai yang saat ini dikenal dengan nama Pantai Ngobaran. Di pantai ini, Prabu Brawijaya V memutuskan untuk melakukan upacara moksa yang menimbulkan kobaran api yang sangat besar, kalau dalam bahasa jawa disebut kobaran (terbakar), dari sinilah pantai ini dikenal dengan nama Pantai Ngobaran.

Berbicara dengan kata unik, yang saya tulis diparagraf kedua. Ya, pantai ini memang unik. Bagaimana tidak, disini Anda dapat mendapati 3 tempat  yang biasa digunakan untuk sembahyang/ibadah. Diantaranya adanya pura. Pura di sini biasa digunakan untuk tempat beribadah umat Hindu, biasanya sebelum Hari Raya Nyepi, pura di Pantai Ngobaran digunakan untuk kegiatan Melasti. Di sebelah barat pura, terdapat beberapa arca dan candi yang biasa digunakan wisawatan untuk mengambil foto maupun video. Adanya pura, arca dan candi disini membuat pantai ini biasa disebut juga sebagai Balinya Jogja.

Melasti di Pantai Ngobaran
Salah satu momen upacara Melasti, di Pantai Ngobaran, Gunungkidul. (sumber : terlampir)

Di depan pura, Anda akan mendapati sebuah mushola, tempat ibadah umat Islam. Mushola ini juga dibangun cukup unik, dimana tidak menghadap timur seperti mushola maupun masjid pada umumnya, melainkan menghadap selatan. Namun tetap saja, pihak setempat memberikan arah shalat agar wisatawan tetap shalat menghadap ke barat. Keunikan kedua dari mushola ini adalah, lantainya yang bukan terbuat dari ubin, tapi pasir putih. Jadi jika Anda hendak melakukan shalat disini, jangan lupa membawa alas atau sajadah. Tapi… Biasanya wisatawan sih bisa melakukan shalat ditempat lain, karena di Pantai Ngobaran juga menyediakan mushola lain.

Pantai Ngobaran
Mushola di Pantai Ngobaran, tampak dari dalam. (sumber : terlampir)

Tidak jauh dari mushola dan pura, terdapat juga tempat yang biasa digunakan untuk upacara ritual penganut aliran kejawen. Maka jangan heran, jika Anda berkunjung kesini, merasakan sensasi lain, dengan adanya beberapa sesaji yang terletak di beberapa sudut. Jika kita mencermati, Pantai Ngobaran ini sedikit menggambarkan simbol toleransi yang indah. Meskipun memiliki kepercayaan dan adat yang berbeda, namun masyarakat bisa melakukan ibadah dengan damai dan berdampingan.

Cukup kali ya berbicara mengenai keunikan di atas, sekarang saatnya membahas keunikan lain di Pantai Ngobaran. Mungkin tidak banyak orang yang “ngeh” kalau di tepi Pantai Ngobaran tersimpan sebuah sumber air tawar. Aliran air tawar ini hanya dapat dilihat saat air laut sedang surut. Berada disekitaran karang, air tawar ini seolah memnbuat kolam-kolam kecil di tepi pantai, jika Anda mencicipinya, rasanya pun tawar. Namun jika air laut sedang pasang, air tawar ini tertupupi oleh air laut. Ketika air laut sedang surut, Anda juga dapat melihat hamparan rumput laut serta beberapa hewan yang berada disela-sela karang, seperti bintang laut.

Pantai Ngobaran
Foto bagus di Pantai Ngobaran. (sumber : terlampir)

Di Pantai Ngobaran Anda juga dapat langsung menikmati kuliner laut di tepi pantai. Pantai Ngobaran merupakan salah satu sumber biota lau, landak laut. Warga sekitar biasanya menjual makanan seafood dengan menu utama landak laut, yang terletak disekitaran . Untuk harganya pun sangat murah, hanya sekitaran 10rb rupiah per porsi. Dimana lagi coba, menikmati landak laut dengan harga segitu? Untuk diketahui, dipasaran internasional sendiri, hidangan landak laut bisa dipatok dengan harga sekitar ratusan sampai jutaan ribu rupiah lho!

Bagaimana, tertarik untuk berkunjung ke Pantai Ngobaran? Untuk tiket masuk cukup murah yah, hanya Rp. 5.000/orang. Tapi, wisata di Yogyakarta ini masih cukup ketat ya, untuk rombongan bus, masih dilarang memasuki wisata di Yogyakarta. Tapi kalau untuk wisata sekeluarga sudah boleh kok, asal menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Oh iya, bagi Sahabat Niagakita yang hendak berwisata di Pantai Ngobaran dan wisata lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, disarankan untuk mengunduh terlebih dahulu aplikasi Visiting Jogja, karena wisata-wisata yang telah dibuka selama era New Normal ini masih dibatasi, dan untuk reservasi tiket juga dilakukan lewat aplikasi ini, untuk memudahkan dinas terkait dalam tracking jika terdapat wisatawan yang terpapar virus Covid-19.

 

Referensi :

Jejak Piknik

Native Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *