Hai, Sahabat Niagakita!
Penggunaan alat mesin pertanian dalam dunia pertanian bukanlah sesuatu yang aneh lagi. Sejak tahun 2010, pemerintah sudah mengkampanyekan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) bagi petani. Tujuannya sudah jelas, untuk memudahkan para petani dalam menjalankan kegiatannya.
Terbaru, jumlah petani di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menurun drastis. Bayangkan, dari 240-an juta penduduk di Indonesia, hanya terdapat 33,4 juta petani, dengan presentasi 8% merupakan petani muda, yang artinya 90-an% lainnya adalah petani yang beberapa tahun lagi tidak seproduktif sekarang.
Jika ini dibiarkan, maka dalam kurun waktu beberapa puluh tahun lagi, Indonesia akan mengalami krisis petani, sungguh sesuatu yang lucu bagi negara yang kaya akan sumber daya alamnya ini. Oleh karena itu, pemerintah harus terus menggaungkan penggunaan alat atau teknologi dalam pertanian, agar minat pemuda bertambah sebagai petani milenial.
Alat Pertanian yang Sering Digunakan dalam Dunia Pertanian :
1. Traktor Bajak
Traktor bajak, mungkin adalah alat pertanian yang paling umum digunakan oleh petani. Traktor bajak merupakan alat atau mesin yang membantu pekerjaan petani khususnya dalam bidang pertanian atau perkebunan, di Indonesia yang paling umum adalah traktor yang digunakan untuk membajak sawah.
Umumnya traktor menggunakan mesin diesel sebagai sumber daya dalam mengolah tanah. Dengan menggunakan traktor, waktu yang diperlukan untuk membajak sawah lebih cepat dan juga pengerjaannya lebih mudah juga. Kelebihan dari traktor sawah adalah proses pekerjaan membajak yang lebih cepat, mudah digunakan, hasil tanah yang dibajak dengan traktor lebih baik kualitasnya dan tentunya, dapat mengurangi biaya produksi.
2. Combine Harvester
Combine harvester merupakan alat pemanen padi, yang bekerja dengan memotong bulir tanaman padi yang masih berdiri sekaligus merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan di lapangan (sawah). Dengan cara kerja tersebut, maka proses panen relatif lebih cepat dan mengurangi jumlah tenaga kerja, karena cukup dikerjakan oleh 1 operator driver dan 2 operator untuk mengatur pengarungan gabah. Namun, penggunaan combine harvester ini memerlukan investasi yang lebih besar dan tenaga yang terlatih.
Sebagai bahan perbandingan, untuk memanen dan juga merontokkan padi di lahan 1,5 sampai 2 hektar, maka memerlukan setidaknya 15 sampai 25 tenaga petani untuk menyelesaikannya dalam sehari. Sedangkan bila menggunakan combine harvester dengan 3 operator, lahan seluas 6 hektar dapat dipanen sekaligus dirontokkan gabahnya dalam waktu 1 hari saja, sangat efisien bukan?
3. Transplanter
Transplanter adalah alat penanam bibit padi dengan variasi jumlah, kedalaman dan jarak penanaman bibit yang seragam. Ada dua jenis dari transplanter, yaitu yang menggunakan bibit untuk ditanam di lahan dan yang menggunakan bibit secara khusus untuk disemai pada kotak khusus. Kelebihan jenis yang pertama adalah dapat digunakan tanpa harus mengubah cara penyemaian bibit, sedangkan yang kedua harus dilakukan pada kotak persemaian dengan media tanah dan bibit harus dipelihara dengan penyiraman, pemupukan dan pengaturan suhu.
Demikian artikel tentang Alat Pertanian yang Sering Digunakan dalam Dunia Pertanian. Untuk Sahabat Niagakita, jangan lupa untuk mengikuti kami di Facebook Niagakita dan mengunjungi website kami untuk mendapatkan artikel-artikel yang menarik setiap harinya. Kami juga menjual berbagai macam alat-alat pertanian seperti genset, traktor, diesel dan sparepart.
Salam, Niagakita!
Kunjungi Kami di :