Cara Pengopelan & Rumus Menghitung Diameter Pulley di Mesin Diesel
Sebelum melakukan pengopelan terlebih dahulu harus diperhatikan hubungan antara tenaga mesin penggerak dan tenaga yang diperlukan oleh mesin kerja, sehingga dalam pengopelan akan mendapatkan hasil yang baik.
L untuk V pulley sekitar 500 – 800 mm
L untuk F pulley 3 – 4 m
Catatan :
- Jarak ‘L’ pada V pulley tidak mengikat, sebaiknya jarak L dibuat sekecil mungkin, sehingga mesin kerja tidak mengganggu pemeliharaan mesin kerja.
- Untuk pengopelan dengan cara langsung ketinggian mesin kerja dan mesin penggerak harus sama, selain itu pastikan juga bahwa mesin kerja membutuhkan putaran yang sama dengan putaran mesin penggerak
Rumus Menghitung Diameter Pulley Mesin Kerja
Rumus :
Dimana : D1 = Diameter pulley diesel (mm)
N1 = Putaran mesin penggerak (rpm)
D2 = Diameter pulley mesin kerja (mm)
N2 = Putaran mesin kerja
ηp = Randemen pengopela
untuk Flat belt : 0,9 – 0,93
untuk V belt : 0,95 – 0,97
Tenaga Mesin Yang Digunakan Untuk Menggerakkan Pompa Air
Rumus :
Dimana :
N : Tenaga mesin yang diperlukan
Q : Debit air (m³/menit)
H : Total head (m)
EP : Efisiensi pompa
1,5” : 0,45
2” : 0,50
3” : 0,55
4” : 0,60
5” : 0,70
6” : 0,75
Contoh :
Pompa air merk Kawamoto FSR 50A (2”) diketahui :
debit air (Q) = 400 lt/menit atau 0,4 m³/menit, total head (H) = 17 m
Efisiensi pompa (EP) = 0,50. Berapa tenaga mesin yang diperlukan
N = 0,219 x 0,4 x 17
0,50
= 2,97 HP
Tenaga Mesin Yang Digunakan Untuk Menggerakkan Generator
Rumus :
Dimana :
N = Tenaga mesin yang diperlukan
PG = Power Generator
ηp = Randemen pengopelan
0,8 = efisiensi generator
Contoh :
Generator merk Denyo FA-3;3 KW;efisiensi generator = 0,8; µp = 0,97
Berapa tenaga mesin yang diperlukan
N = 1,36 x 3
0,8 x 0,97
= 5,25 HP
Jadi mesin yang digunakan adalah RD 65 H/N karena tenaga kontinunya 5,5 HP
Amazing, simple tapi useful.