Penanganan pasca panen padi merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi. Konstribusi penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi padi dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan tercapainya mutu gabah atau beras sesuai persyaratan mutu. Dalam penanganan pasca panen padi, salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik sehingga mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu gabah atau beras. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang baik agar dapat menekan kehilangan hasil dan mempertahankan mutu hasil gabah atau beras.
Dalam usaha tani padi, thresher merupakan alat untuk merontokkan padi menjadi gabah. Alat ini merupakan alat bantu bagi tenaga kerja untuk memisahkan gabah dengan jeraminya.Terdapat dua jenis thresher berdasar alat penggeraknya yaitu Secara manual dengan menggunakan pedal (pedal thresher) dan digerakkan dengan mesin (power threser). Penggunaan threser untuk merontok padi tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan varietas unggul baru berumur pendek dan mudah rontok. Mesin perontok padi dikenal juga dengan Power Thresher adalah jenis mesin perontok yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia. Mesin perontok jenis ini telah banyak digunakan oleh petani di seluruh nusantara karena keunggulannya yang praktis dan mudah dipindahkan dari lahan satu lainnya .Digerakkan dengan mesin bertenaga diesel.
Power thresher merupakan mesin perontok yang menggunakan sumber tenaga penggerak engine. Kelebihan mesin perontok ini dibandingkan dengan alat perontok lainnya adalah kapasitas kerja lebih besar dan efisiensi kerja lebih tinggi. Jenis mesin perontokini yang telah terbukti sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.
Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan sehingga menghema waktu. Lebih penting bagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya.
Penggunaan power thresher dalam perontokan dapat menekan kehilangan hasil padi sekitar 3 %. Berikut ini cara perontokan padi dengan power thresher :
- Pemotongan tangkai pendek disarankan untuk merontok dengan mesin perontok tipe “throw in” dimana semua bagian yang akan dirontok masuk ke dalam ruang perontok.
- Pemotongan tangkai panjang disarankan untuk merontok secara manual dengan alat atau mesin yang mempunyai tipe “Hold on” dimana tangki jerami dipegang, hanya bagian ujung padi yang ada butirannya ditekankan kepada alat perontok.
- Setelah mesin dihidupkan, atur putaran silinder perontok sesuai dengan yang diinginkan untuk merontok padi
- Putaran silinder perontok akan mengisap jerami padi yang dimasukkan dari pintu pemasukkan.
- Jerami akan berputar-putar didalam ruang perontok, tergesek terpukul dan terbawa oleh gigi perontok dan sirip pembwa menuju pintu pengeluaran jerami.
- Butiran padi yang rontok dari jerami akan jatuh melalui saringan perontok, sedang jerami akan terdorong oleh plat pendorong ke pintu pengeluaran jerami.
- Butiran padi, potongan jerami dan kotoran yang lolos dari saringan perontok akan jatuh keayakan dengan bergoyang dan juga terhembus oleh kipas angin.
- Butiran hampa atau benda-benda ringan lainnya akan tertiup terbuang melalui pintu pengeluaran kotoran ringan.
- Benda yang lebih besar dari butiran padi akan terpisah melalui ayakan yang berlubang, sedangkan butir padi akan jatuh dan tertampung pada pintu pengeluaran padi bernas.