Halo, Sahabat Niagakita!
Musim hujan sepertinya sudah menghampiri wilayah Indonesia. Intensitas hujan per minggu pun dirasa mulai tinggi. Hal ini terlihat dengan laporan di sebagian wilayah Indonesia yang terkena banjir maupun longsor. Selain dampak tersebut, musim hujan juga memiliki dampak pada sektor lain, salah satunya pada sektor pertanian.
Ketika musim hujan datang, petani pun dapat mengolah tanahnya kembali untuk bercocok tanam, apalagi kebutuhan air untuk irigasi sudah lebih dari cukup. Namun, ada beberapa hal yang perlu “di waspadai” oleh petani, saat musim hujan tiba yang mungkin saja bisa berdampak pada hasil panen bahkan gagal panen. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Hama dan Penyakit Tanaman
Ketika musim datang tiba, biasanya petani akan menerapkan pola penanaman menjadi padi-padi-padi, tanpa adanya selingan tanaman lain. Hal ini tidak salah memang, hanya saja dengan pola tanaman seperti itu, maka perkembangan hama padi akan terdongkrak. Hal inilah yang patut diwaspadai oleh para petani.
Hama yang biasanya menyerang tanaman padi di musim hujan adalah wereng coklat, tikus, tungro, kresek dan hama penggerek batang padi. Tidak hanya pada tanaman padi, pada tanaman hortikultura juga terdapat berbagai macam hama di musim hujan, contohnya serangan daun busuk, layu fusarium dan ralstonia, antraknosa, bercak daun alternaria, kresek, dan lainnya.
Oleh sebab itu, ada baiknya untuk selalu memantau dan mencegah keberadaan hama penyakit pada tanaman. Lakukan perawatan tanaman agar dapat mencegah hadirnya hama. Selain itu, ada baiknya untuk merubah pola tanaman padi-padi-palawija agar dapat memutus siklus perkembangan hama pada tanaman padi.
2. Gulma
Tanaman gula biasanya menyebar cukup banyak pada musim hujan. Tentu gulma baik bagi tanaman, karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Selain itu, terdapat juga gulma yang dapat mengeluarkan zat yang bersifat toksik yang biasanya dapat menekan atau menghamba pertumbuhan tanaman. Adanya gulma jelas dapat mempengaruhi hasil panen tanaman yang ditanam petani.
3. Intensitas Sinar Matahari
Ketika musim hujan, tentu kondisi langit tidak selalu cerah. Ketika mendung tiba, maka sinar matahari tidak dapat mengenai tanaman dengan merata, sehingga dapat mengganggu proses fotosintesis pada tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Untuk mengatasi hal tersebut, maka petani dapat mengatur layout tanaman dengan menggunakan sistem satu baris (single rows) ataupun dua bari (double rows). Harapannya, agar sinar matahari dapat mengenai semua tanaman dan meminimalisir iklim mikro yang dapat memacu perkembangan hama penyakit pada tanaman.
Baca juga : Cara Menanam Tanaman Hidroponik di Botol Bekas
4. Potensi Banjir
Intensitas hujan yang tidak menentu tentunya harus diwaspadai oleh petani. Bila hujan turun dengan derasnya, ditambah dengan sistem pembuangan yang tidak memadai, tentu dapat menyebabkan lahan pertanian menjadi kebanjiran. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk memperbaiki sistem pembuangan air pada lahan, untuk menghindari lahan terjadi kebanjiran.
Bagi petani yang belum melakukan penanaman tanaman, ada baiknya untuk mempersiapkan langkah pencegahan dengan membuat bedengan yang cukup tinggi, agar kelembapan tanah dapat terkontrol serta perakaran tidak berlebihan.
5. Pemilihan Tanaman
Hal ini tentu cukup penting dilakukan untuk mencegah terjadinya gagal panen. Pilihlah tanaman sesuai dengan curah hujan yang terjadi di wilayah tertentui. Misalnya, bila suatu wilayah memiliki curah hujan yang cukup rendah sampai sedang, maka dapat menanam sayuran seperti cabai, bawang merah, bawang putih, kubis dan sawi. Sedangkan, bila curah hujan di suatu wilayah tergolong tinggi, maka ada baiknya untuk menanam tanaman yang tahan akan air yang banyak, misalnya kentang.
Demikian artikel tentang Waspadai 5 Hal Ini Saat Bertani di Musim Hujan. Untuk Sahabat Niagakita, jangan lupa untuk mengikuti kami di Facebook Niagakita dan mengunjungi website kami untuk mendapatkan artikel-artikel yang menarik setiap harinya. Kami juga menjual berbagai macam alat-alat pertanian seperti genset, traktor, diesel dan sparepart.
Salam, Niagakita!
Referensi :
– lisa.id
Kunjungi Kami di :